Desember
Desember
Aku
berusaha untuk melihatmu
Meskipun
aku tak bisa
Merasakan
hangatnya pelukanmu
Yang buatku
aman
Apakah
cinta harus selalu begini?
Entah
kapan cintaku akan kembali
Terimakasih
cintaku telah mengajarkan
Begitu
banyak hal kepadaku
12 Desember 2012
Tahukah seberapa bersyukurya aku masih bisa
memilikimu hari ini, seberapa bersyukurnya aku karena Tuhan telah menghadirkan
kamu dihidupku. Ketika kamu keluar dari rumahmu dan melihat putihnya salju yang
turun begitu indahnya, maka sebanyak itulah aku bersyukur kepada Tuhan.
Aku masih melihatmu. Kamu masih tertawa dengan
keras, memanggil namaku berulang kali. Kamu tersenyum begitu manis kepadaku,
dan tatapan hangat dari matamu, membuatku tak ingin berpaling darimu.
Bibir ini tak pernah lelah untuk mengucapkan
doa agar aku bisa tetap bersamamu, selalu menggenggam tanganmu, memelukmu
setiap saat, berbagi kehangatan agar dingin tak mampu menembus, dan selalu bisa
memberikan kasihku sampai aku menyatu dengan merahnya tanah.
Aku terbagun dari doa panjangku saat kamu
tiba-tiba menarik tanganku dan mengajakku berfoto di bawah putihnya pohon
sakura yang tertutupi salju yang kian menebal.
Kita masih tertawa bersama, menikmati salju
desember. Aku hanya terseyum ketika kamu mengeluh lelah. Kamu membuatku terkejut ketika tiba-tiba kamu menyandarkan
kepalamu ke bahu kecilku. “aku sangat bahagia hari ini, karena aku masih bisa
tertawa disini bersamamu” , kutarik sedikit bibirku, menciptakan seulas
senyuman, berusaha memberikan senyuman terbaikku kepadamu
“aku sangat mencintaimu, jadi jangan pernah
coba pergi dariku, karenaku takkan membiarkan hal itu terjadi” lagi lagi aku
merasakan hangat dipipiku. Kamu sangat pintar membuatku seperti ini.
“aku sedang menunggu mega”katamu, Aku hanya menurut ketika tanganmu menarik tubuhku
kedalam pelukanmu, dan lagi lagi kamu mengusap kedua pipiku, menatapku dengan
tatapan yang tak mudah kusimpulkan. Tiba-tiba air mataku jatuh, membuat aliran
sungai kecil di kedua pipiku. Entah kenapa rasanya begitu sakit melihat tatapan
itu, membuat bahu dan hati semakin ngilu ketika kamu tersenyum hangat dan
mengusap air mataku. “Aku benar benar
masih ingin bersamamu lebih lama lagi” ucapku lirih bahkan nyaris tak terdegar,
aku jatuh dalam dekapanmu. “aku kedinginan, apa kamu mau membelikanku segelas
coklat panas kesukaanku?” tanyamu sambil
memperlihatkan senyuman yang terlihat palsu di mataku. “tentu, tunggu
sebentar..” jawabku berusaha bersikap normal walaupun gelisah sedang
menyelimutiku.
Kadua kakiku terasa lemah untuk melangkah, aku
masih terus saja menoleh kearahmu, dan kamu hanya memandangku dari kejauhan dan
masih memasang senyum yang terlukis rapi di wajah tenangmu.
Tiba-tiba angin berhembus dan menghentikan
langkahku. Salju pun turun lebih deras, membuatku mengadahkan kepalaku, dan
menatap mega yang menghiasi langit
desember. Aku bingung, “kenapa ada mega di bulan desember?” DEG! Jantungku
terasa berhenti berdetak, aku ingat akan perkataanmu “Aku sedang menunggu
mega..” sontak membuatku langsung menoleh kearahmu, dan kamu masih tersenyum, tapi..
kenapa malah mata tajammu mengeluarkan bulir air mata yang tak seharusnya
ada. Tanpa berfikir panjang aku langsung
berlari menghampirimu, tapi kenapa kamu seakan jauh dari jangkauanku, aku
memanggilmu berulang kali, air mataku sudah tak dapat ku bendung lagi ketika
mega membawamu pergi, Menghapusmu perlahan. Kuteriakan namamu sekuatku. aku tak
peduli jika aku akan bisu nantinya.
Kenapa
mega itu membawamu?
Kenapa kamu masih bisa tersenyum saat kamu
akan dibawa pergi?
Kenapa semuanya jadi seperti ini?
Semakin dekat diriku denganmu, sampai akhirnya
tanganku mampu merengkuhmu, memelukmu. Takkan kubiarkan dirimu pergi untuk
kedua kalinya.
“miracles in december it’s end..” ucapmu dengan senyum sendu. “aku
mencintaimu” ucapmu sambil mengecup puncak kepalaku. Aku juga sangat
mencntaimu. Kakiku terasa lemas, pikiranku melayang, tubuhku tak mampu bereaksi,
hanya air mata yang bisa bergerak.
Kamu..
kamu hilang dalam pelukanku.. bersama dengan hilangnya mega di langit.
Aku jatuh terduduk, dan ditemani salju desember yang menjatuhiku dengan luka.
Aku mencoba tak percaya akan kejadian ini, aku berharap ini hanya fatamorgana
Tak mungkin kamu meninggalkanku. Bukannya kamu
sudah berjanji akan selalu bersamaku?
Baru saja kita tertawa bersama, berfoto
bersama. Kuambil secarik kertas yang tergeletak diatas bangku yang baru saja
kita duduki. Perih.
Apa? Tak mungkin tak ada wajahmu didalam foto
ini?
Masih jelas terasa hangat peluk tubuhku, masih
terdengar suara tawamu, masih terukis
jelas senyum diwajahmu di mataku.
Kenapa cinta seperti in? Kenapa setealah cinta
harus ada air mata?
Aku berdiri, jemariku mengais udara, menampis
serpihan salju. Mencari pembenaran bahwa ini hanya lelucon. Bagaimana
bisa aku nantinya bisa membuka lembaran baru jika kamu tak ada disampingku?
Tuhan..
bagaimana
aku bisa melangkah jika kakiku tak ada?
bagaimana
aku bisa bernafas jika ternyata paru paruku hilang satu?
Bagaimana
aku menikmati mentari jika mentariku sudah tak bersinar?
Kenapa
Kau tak mengizinkanku membahagiakannya?
Aku
hanya bongkahan kayu yang sudah lapuk
Tuhan..
Apa boleh aku memprotes takdir-Mu?
Atau mungkin menukar takdir?
Memoriku berputar
Membuatku harus mengadahkan kepala
Agar air mata ini tak jatuh
Aku mohon
Katakan ini belum berakhir
Walaupun itu bohong
Butir salju..
Apa kau masih mengingatnya?
Ketika jemarinya menggenggam tanganku?
Dan sekarang? Dia hilang
Salju desember ...
Tetap beri aku ketenangan
Tetap beri aku kekuatan
Tetap beri aku kenyaman
Dalam sepiku
EPILOG
10 Desember 2012
“diberitakan bahwa seorang
yang beridentitas Xi Luhan telah tewas, diduga ia mengalami kecelakan karena
menghindari sesuatu dengan keadaan mobil yang melaju kencang, sehingga
menyebabkan kendaraan yang ia kemudikan oleng dan menabrak portal jalan. Polisi
masih menangani kasus terserbut”
END
NB : cerita ini
terinspirasi dari mv exo-miracles in december . Inget, disini tokohnya author cuma minjem. kalo mau, kalian boleh membayangkan bias kalian masing masing ^-^. Alangkah lebih baiknya kalo
sebelum baca kalian nonton mv nya dulu, biar dapet feelnya dan nyambung gitu,
muehehe. Kalo ada salah author minta maaf, ya mklum lah author masih ababil dan
masih dalam proses belajar.Selamat berimajinasi. Happy reading ^-^